Selasa, 27 Oktober 2009

Kalindaqdaq anak Mandar



Mua matei paqbokaq Da mu balungi kasa Balungi benu Tindaqi passukkeang

(Kalau meninggal petani kopra Jangan kafani kain kasa1) Kafani saja serabut kelapa Passukkeang2) jadikan nisannya


Indi tia to muane Kande-kande sarana Tiakkeqna kaca gommo Magallisnaq domai. (Aku ini pahlawan Pahlawan dalam kue-kue Terangkatnya toples Habis, bersih, disikat tanpa sisa).
Indi tia to muane Makko kaiyang sarana Meloq si pattombangan di ule-ule bue Meloq siruppuang kasippi.
(Aku ini pahlawan Selalu memperhatikan mangkok besar Rela sama bergelimang di bubur kacang hijau Ikhlas lebur bersama kasippi1)
Indi tia to muane Bolu peranggi sarana Meloq di cingga, dipasicingga kue lapis Melo si accurang sakko-sakkoq2. (Aku ini pahlawan Adalah mitranya kue bolu paranggi Rela diwarnai, bersama kue lapis Ikhlas hancur bersama sakko-sakko).
Indi tia passikola Buku tulis sarana Meloq dibaca Meloq dipanulissi (Aku ini anak sekolah Adalah pencintanya buku tulis Siap untuk dibaca Sedia untuk ditulis).

Duka bagi Bangsa Indonesia di Hari Kesaktian Pancasila "1 Oktober 2010"


1.Ketuhanan Yang Maha Esa

Bangsa ini bisa dikatakan sebagai bangsa beragama, bangsa yang percaya akan satu Tuhan. Tapi apa semua itu menjamin kehidupan beragama di Indonesia ini baik, ternyata tidak. Masih ada yang menganggap bahwa hanya agama-nya atau Tuhan-nya saja yang paling benar, dan dengan mudah-nya menyalahkan agama lain-nya bahkan kalau bisa menghancurkannya, padahal kalau di tarik satu garis lurus, semua berujung pada satu Tuhan Yang Maha Esa, dimana tidak ada satu agamapun di dunia ini, apalagi di Indonesia ini yang bisa menjamin bahwa hanya agama tertentu saja yang benar, dan Tuhan-nya yang benar. Tapi itu lah fakta yang terjadi saat ini. 

2.Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Bahwa Kemanusiaan Yang Adil itu adalah suatu bentuk tindakan yang seharus-nya benar terhadap keseimbangan yang hakiki atas semua aspek-aspek yang berhubungan dengan kemanusiaan. Dan Kemanusiaan Yang Beradab itu adalah kulturalisasi bangsa yang memiliki sifat menghargai sesama, memiliki budi bahasa yang halus dan tidak kasar, dan bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada disekitar kita.

Tetapi, kita bisa pastikan bahwa kemanusiaan yang adil di Indonesia ini hampir menuju ke persentase 0%, karena masih banyak sekali pemaksaan-pemaksaan kehendak yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung-jawab dan penekanan-penekanan secara fisik dan moral terhadap yang lemah tidak ubah-nya seperti di hutan. Dan sial-nya banyak dari kita hanya tutup mata melihat ketidakadilan itu.

Bagaimana dengan kemanusiaan yang beradab?. Setiap orang mengaku-ngaku, berkoar-koar bahwa dia adalah manusia beradab; manusia yang tahu sopan santun; manusia yang tahu etika; dan manusia yang bisa menghargai sesamanya; makhluk yang paling tinggi derajat-nya dari makhluk apapun di dunia ini. Tapi, kenyataan-nya tidak sama sekali, bahkan banyak diantara kita yang dengan tega menghina dan menginjak-injak keberadaban dan hak asasi orang lain.

3.Persatuan Indonesia

Saat ini masih begitu banyak-nya perpecahan-perpecahan diantara bangsa sendiri, hanya karena masalah kepentingan segelintir orang dan golongan dan ini mengakibatkan kegelisahan bagi seluruh rakyat, mereka merasa jadi korban ketika orang-orang dan golongan-golongan tersebut berperang satu sama lain, saling membenarkan kepentingan-nya masing-masing. Sepertinya Persatuan Indonesia itu sedang rapuh, yang gampang pecah kapan saja. Apa masih kurang Timor Leste yang sudah terpisah dari Indonesia? Aku tidak bisa membayangkan jika seandainya, Nanggroe Aceh Darussalam, Papua, Maluku pada akhirnya harus lepas juga dari bumi nusantara ini.

4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Apakah saat ini suara rakyat sudah didengarkan oleh petinggi-petinggi, yang kebanyakan bisa duduk disitu karena uang? Bukan karena dia, atau mereka memiliki hikmat kebijaksanaan yang sesungguhnya. Bahkan bukan tidak mungkin lebih bodoh dari aku, kamu, atau kita. Bagaimana Indonesia ini bisa memimpin rakyat-nya, kalau faktor kelicikan masih membayang-bayangi setiap keputusan-keputusan yang diambil yang secara hakiki berhubungan langsung dengan nasib rakyat?

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemiskinan, gelandangan dan pengemis yang berkeliaran, rakyat yang makan nasi aking, antrian minyak tanah, penggusuran di-mana-mana, berbanding terbalik dengan rumah-rumah megah yang berdiri dengan angkuh-nya, mobil-mobil mewah yang berseliweran di jalanan Indonesia, dan mall-mall sebagai ajang pamer gengsi, apakah ini yang dinamakan keadilan sosial? apakah keadilan sosial itu sudah terpenuhi? atau-kah kita yang salah mengartikan arti yang sebenar-nya dari keadilan sosial?